conti Ordinary Girl: Juni 2014

Jumat, 27 Juni 2014

Marhaban Yaa Ramadhan


Marhaban Yaa Ramadhan..

Allahuakbar..
Allahuakbar..
Allahuakbar..



Tak terasa kita telah dipenghujung bulan Sya’ban, tak terasa waktu begitu cepat berlalu, tak terasa kita akan segera memasuki bulan Ramadhan. In syaa ALLAH untuk kesekian kalinya tamu agung tersebut akan berkunjung diantara rangkaian usia kita. Bulan suci yang Agung dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wa Sallam kabarkan kepada khalayak sebagai berita suka cita.
Ada yang menyambutnya dengan gembira karena merasa ini adalah momentum terbaik bagi gugurnya dosa, meningkatnya derajat pahala dan tersambungnya kembali jalinan silaturahim. Bulan penuh berkah, bulan penuh rahmat, bulan kembali kepada alquran dan ibadah. What a beautiful moment! :)

Di sisi lain, ada juga sebagian dari kita yang biasa-biasa saja menyambut Ramadhan, tidak ada perasaan sedikitpun yang istimewa dari bulan Ramadhan. Padahal Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berdoa, agar kita bisa dipertemukan dengan nikmatnya bulan Ramadhan.

“Ya ALLAH SWT berkatilah kami di bulan Rajab, berkatilah kami di bulan Sya'ban dan ijinkanlah kami untuk bertemu dengan bulan Ramadhan.”

Subhanallah, itulah keistimewaan Ramadhan sampai-sampai Rasulullah memohon kepada ALLAH seperti itu, karena kita tidak pernah tahu, apakah umur kita akan sampai ke bulan yang penuh berkah itu? Kami semua berdoa semoga ALLAH memberikan kita umur panjang hingga bisa menikmati Indahnya bulan Ramadhan, Aamiin.

Semua umat Islam berharap seandainya setiap bulan merupakan bulan Ramadhan, alangkah nikmatnya..

Maha besar Allah yang akan mempertemukan kita kembali pada bulan yang mulia.
Sebagai hamba-Nya, tak henti-hentinya aku bersyukur atas segala nikmat yang telah Ia berikan.
Alhamdulillah, aku dan keluarga diberi kesempatan untuk bertemu Ramadhan di tahun ini :) Kita harus bisa meluangkan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan kebaikan di bulan Ramadhan ini karena kita tidak tau apakah nanti di Ramadhan yang akan datang kita diberi masih kesempatan atau tidak. Bulan Ramadhan kali ini harus lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya, in syaa ALLAH.

By the way, ini beberapa persiapan untuk di bulan Ramadhan. 

- Mental / Fisik -
Mental harus siap karena kita berpuasa di setiap harinya selama 1 bulan penuh, lho!
Selama berpuasa, kita tidak hanya harus mampu untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga harus mampu menahan nafsu. Nafsu marah, nafsu berbohong, nafsu ngomongin orang, nafsu mencuri, dan sebagainya.

Seorang muslim membutuhkan kondisi fisik yang prima. Apabila kondisi fisiknya lemah, seorang muslim tidak akan dapat menjalankan berbagai rutinitas ibadah yang penuh dengan kemuliaan -kemuliaan yang dilimpahkan ALLAH di bulan Ramadhan. That's why kita harus menjaga kesehatan tubuh.
Apakah kalian tahu? Pada bulan Rajab Nabi Muhammad SAW dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, memperbanyak membaca al-Qur'an, membiasakan bangun malam (qiyamul-lail) dan meningkatkan urusan dunia (mencari nafkah) untuk persiapan memperbanyak kegiatan sedekah pada bulan Ramadhan.

Ohya, usahakan sehabis adzan maghrib jangan langsung makan besar ya! Batalkan puasa dengan air mineral terlebih dahulu (sesuai selera sih sebenarnya, mau air mineral atau teh. Intinya, minum terlebih dahulu) Selanjutnya, makan kurma sedikitnya 3 buah. Nah, setelah it langsung shalat maghrib. Makan besarnya bisa setelah Shalat Maghrib atau Shalat Tarawih. Karena jika kamu makan besarnya sebelum Shalat Maghrib, takutnya nanti kamu nggak bisa Sujood karena kamu kekenyangan. Aku sarankan, makan besarnya setelah Shalat Tarawih, but yea itu tergantung dari diri kalian masing-masing, hehe.
Makan secukupnya, ya! Berhenti jika sudah kenyang. Di saat berbuka puasa memang keseringan lapar mata. Mau makan ini, mau makan itu, tetapi sebenarnya makan sedikit saja sudah kenyang lho.

- Alat Sholat -
Ini yang sangat diperlukan untuk umat Muslim!!
Namanya alat sholat, ya sudah pasti digunakan untuk sholat :D
Di bulan Ramadhan selalu diadakan Shalat Tarawih. Well, usahakan selalu mempersiapkan alat shalat sebelum pergi ke masjid / musholla agar tak ada yang tertinggal.

- Al-Qur’an -
 Perbanyaklah membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan :) Pelajari makna ayat yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Tahun lalu, aku hanya sempat 1 kali khatam Al-Qur’an. Semoga di tahun ini aku bisa 2 kali khatam atau mungkin saja bisa lebih, hehe aamiin, in syaa ALLAH.
Pahala di bulan Ramadhan ini berkali-lipat disbanding bulan-bulan yang lainnya. Usahakan selalu melakukan kebaikan. Melakukan kebaikan tak hanya di saat bulan Ramadhan saja ya! :)
 

- Persiapan fikiran dan Ilmu -
Agar ibadah di bulan Ramadhan dapat lebih optimal, sehingga butuh wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan, sehingga ibadah Ramadhan kita dapat sempurna sesuai tuntunan Rasulullah. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan ramadhan, memperdalam berbagai masalah dalam ilmu fiqih tentang puasa dan lain-lain juga penting dilakukan.

Sehingga, ketika Ramadhan tiba kita sudah menuju pada proses pendewasaan ruhani, dimana kebiasaan ibadah meningkat, semangat berdzikir bertambah, semakin cinta shalat berjamaah, melaksanakan aktivitas-aktivitas infak, shadaqah dengan lebih ikhlas, menahan lapar, haus, seksual, mulai fajar hingga terbenam matahari dengan mulus bisa dilalui. Hingga membaca Alquran sampai khatam (tamat) bisa dinikmati dengan semangat membara. Hal yang wajar jika amaliah di bulan suci Ramadhan begitu spektakuler dilaksanakan kaum muslimin. Karena inilah merupakan suatu proses tercapainya derajat taqwa yang akan membawa kepada kesuksesan dunia maupun akhirat.
 

- Vitamin -
Terkadang  puasa adalah “tantangan” bagi yang mempunyai penyakit sistem pencernaan. Terutama bagi penderita Maag, ya seperti aku ini. Must need more attention!!!
Makan tepat pada waktunya adalah hukum yang wajib bagi penderita maag :)) Seperti aturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar -___-
Agak khawatir memang, jika penyakit Maag tiba-tiba kumat di saat puasa :s
Satu-satunya solusi adalah harus menyiapkan obat maag dan beberapa vitamin serta banyak minum air putih.
 

- Persiapan Harta -
Jangan salah pengertian tentang persiapan harta, maksud persiapan harta disini bukan untuk membeli keperluan makanan buka puasa atau bermacam kue-kue lebaran sebagaimana yang menjadi tradisi kita selama ini, namun semata-mata untuk persipan melipatgandakan kegiatan sedekah, karena pada bulan Ramadhan merupakan bulan terbaik untuk memperbanyak sedekah :) Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibanding bulan biasa. Mempersiapkan zakat ya!

- Alarm -
Ini hal yang sangat sepele, tetapi kalau nggak dipersiapkan yea bisa fatal  juga. Terutama alarm untuk bangun sahur, agar nggak telat bangunnya.
Kalau masih tinggal dengan orang tua, ya masih bisa lah ya dibangunin, tetapi kalau nge-kost hm nggak ada yang ngebangunin. Ada, ya ada yang ngebangunin kalau nge-kost berdua dengan teman atau bisa juga kalau kamu punya Ibu kost yang baik / Islami, xoxo.

- Heart -
Semua persiapan di atas memang penting, tetapi ini yang paling PENTING!!!
Mempersiapkan hati agar ikhlas dalam menjalankan ibadah bulan Ramadhan. Menjaga dan menjauhkan hati kita dari berbuat ujub, riya’, sombong, iri, dengki, hasut, nafsu untuk melakukan maksiat dll. serta yang diharamkan oleh ALLAH, dan juga mempersiapkan hati agar sewaktu menjalankan ibadah tak hanya  sebagai pemenuhan  kewajiban saja, tetapi sebagai penghubung atau istilahnya  “kontak batin” dengan ALLAH SWT :)

Itu beberapa hal yang harus kita siapkan..


             Bulan Ramadhan adalah bulan baik, bulan suci, bulan penuh ampunan dari ALLAH SWT. Aku selalu deg-deg an setiap kali bulan Ramadhan datang. Perasaan senang, terharu, dan bersyukur masih bisa dikasi kesempatan oleh ALLAH SWT untuk bisa mengumpulkan pahala di bulan yang baik ini.

Sudah banyak diketahui oleh kita bersama bahwa banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari ibadah yang satu ini (berpuasa). Salah satu diantaranya adalah dapat membuat kita menjadi seorang yang kuat menghadapi cobaan, tegar dalam mengarungi rintangan dan sabar dalam menerima tekanan. Tekanan dalam memperturutkan hawa nafsu kita yang selama hampir satu tahun penuh dibiarkan merajalela. In sya ALLAH  dengan adanya puasa ini, ALLAH dapat menjadikan kita termasuk ke dalam golongan ”orang-orang sabar”, orang yang sangat dicintai oleh Allah SWT, Aamiin.
Dengan besar hati, aku mengakui bahwa ibadahku memang belum sempurna dan masih banyak kekurangan dan dosa :’) Banyak hal yang aku senangi dalam bulan ini. Diantaranya:
  1. Di bulan Ramadhan, aku bisa dengerin orang-orang ngaji semalam suntuk di Masjid.
  2. Puasa tiap hari ada kemungkinan untuk nurunin berat badan dan ngecilin perut, xoxo  (meskipun kemudian menggembrot lagi waktu buka dan setelah lebaran, lol ._.).
  3. Lebih sering makan dengan keluarga. Di bulan Ramadhan, setiap anggota keluarga kami biasanya berusaha keras untuk bisa berbuka puasa bersama di rumah (kecuali kalo ada acara buka bersama di luar dengan teman-teman). Selain bulan Ramadhan, kami biasanya makan selalu sendiri-sendiri dan jarang bisa duduk kumpul dalam satu ruangan.
  4. Lebaran. Ajang kumpul dengan keluarga besar \:D/ Ngobrol, ketawa-ketawa, dan main dengan saudara-saudara yang hanya ketemu setahun sekali. Terkadang memang ada yang beberapa kali ketemu, tetapi sensasinya berbeda ketika ketemu di saat lebaran, hehe.

Aku memang selalu menyambut bulan Ramadhan dengan penuh sukacita (meskipun kadang-kadang agak was-was mikirin utang puasa tahun lalu, apakah sudah lunas atau belum. Aku tipe orang yang ‘agak’ pelupa. Di setiap bulan Ramadhan, aku selalu berharap agar bisa mengisi sepuluh malam terakhir dengan ibadah (saat Lailatul Qadr/Malam Seribu Bulan). Aku berharap, bulan Ramadhan ini aku bisa memperbaiki ibadahku dan yea at least, dosa-dosaku diampuni oleh ALLAH SWT, Aamiin.

Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, setiap muslim wajib membekali dirinya dengan persiapan maksimal yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan, agar secara lahir dan batin kita lebih siap melaksanakan ibadah dalam bulan Ramadhan.

Saat akan datangnya bulan Ramadhan seorang muslim harus berupaya sekuat tenaga untuk meningkatkan keilmuan dan pemahamannya mengenai apa yang mesti diperbuat dan dihindari selama bulan Ramadhan. Agar pahala Puasanya tidak berkurang bahkan hilang :)

By the way, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa (bagi yang melaksanakannya).
Semoga Puasa dan Amal Ibadah di bulan yang penuh berkah dan kebaikan ini diterima oleh ALLAH SWT, Aamiin Yaa Rabb.

Sebagai makhluk ALLAH yang penuh khilaf dan dosa, aku hanya ingin menitipkan maaf kepada semua pembaca blog ini. Siapapun kalian, minal aidin walfaidzin,  mohon maaf lahir & bathin.


Mari kita berniat semoga Ramadhan tahun ini akan menjadikan kita lulus dalam keadaan yang bertambah keimanan dan meningkat ketaqwaan. Insya Allah.
Selamat menyambut bulan Ramadhan :) Mari berburu pahala dari sekarang!!!!!!







Minggu, 15 Juni 2014

Kearifan Lokal


Nama : Chairunnisa
NPM : 11513863
Kelas : 1PA02

KEARIFAN LOKAL

            Kearifan atau kebijaksanaan adalah sesuatu yang didambakan umat manusia di dunia ini.  Kearifan dimulai dari gagasan-gagasan dari individu yang kemudian bertemu dengan gagasan individu lainnya, seterusnya berupa gagasan kolektif. Kearifan lokal ini biasanya dicipta dan dipraktikkan untuk kebaikan komunitas yang menggunakannya. Ada kalanya kearifan lokal itu hanya diketahui dan diamalkan oleh beberapa orang dalam jumlah yang kecil, misalnya desa. Namun ada pula kearifan lokal yang digunakan oleh sekelompok besar masyarakat, misalnya kearifan lokal etnik.

            Kearifan lokal ini juga tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan masyarakat yang mendukungnya. Kearifan lokal, biasanya mencakup semua unsur kebudayaan manusia, yang mencakup: sistem religi, bahasa, ekonomi, teknologi, pendidikan, organisasi sosial, dan kesenian. Kearifan lokal bermula dari ide atau gagasan, yang kemudian diaplikasikan dalam tahapan praktik, dan penciptaan material kebudayaan.  Ia akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, intensitas pergaulan sosial, dan enkulturasi sosiobudaya.  Apalagi dalam dunia yang tidak mengenal batas seperti sekarang ini, kearifan lokal sangat diwarnai oleh wawasan manusia yang memikirkan dan menggunakannya.

            Kearifan lokal juga dapat mendukung kepada keberadaan negara bangsa (nation state) tertentu. Bahkan dalam merumuskan sebuah negara bangsa, selalunya diwarnai oleh kearifan-kearifan lokal yang tumbuh dalam masyarakat yang membentuk dan mencita-citakan negara bangsa tersebut. Misalnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mempunyai dasar negara Pancasila, sebenarnya adalah proses pemikiran para pendiri bangsa ini untuk membuat dasar negara yang diambil dan digali dari nilai-nilai kearifan lokal Nusantara. Kearifan-kearifan lokal ini kemudian dirumuskan menjadi lima sila yang berdasar kepada bentuk “ikatan sosial budaya” biar berbeda-beda tetapi tetap satu (bhinneka tunggal ika).

            Pengertian kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local) atau setempat. Jadi kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

            Gobyah (2003), mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalahkebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokalmerupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada.Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupunkondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa laluyang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokaltetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal.

            Menurut Caroline Nyamai-Kisia (2010), kearifan lokal adalah sumber pengetahuan yang diselenggarakan dinamis, berkembang dan diteruskan oleh populasitertentu yang terintegrasi dengan pemahaman mereka terhadap alam dan budaya sekitarnya.

            Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal dibidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatanmasyarakat pedesaan. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal.Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikianmenyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalamtradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama.

            Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian yang ditempatkan pada tatanan fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan (perkotaan) dalam geografi kenusantaraan sebuah bangsa. Dari penjelasan beliau dapat dilihat bahwa kearifan lokal merupakan langkah penerapan dari tradisi yang diterjemahkan dalam artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan lokal adalah proses sebelum implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari alam untuk mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana ‘membaca’ potensi alam dan menuliskannya kembali sebagai tradisi yang diterima secara universal oleh masyarakat, khususnya dalam berarsitektur. Nilai tradisi untuk menselaraskan kehidupan manusia dengan cara menghargai, memelihara dan melestarikan alam lingkungan. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin adanya penyempurnaan arti dan saling mendukung, yang intinya adalah memahami bakat dan potensi alam tempatnya hidup; dan diwujudkannya sebagai tradisi.

            Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Kalau mau jujur, sebenarnya nilai-nilai kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun temurun oleh orang tua kita kepada kita selaku anak-anaknya. Budaya gotong royong, saling menghormati dan tepa salira merupakan contoh kecil dari kearifan lokal.

            Kearifan lokal merupakan semua kecerdasan–kecerdasan lokal yang ditranformasikan ke dalam cipta, karya dan karsa sehingga masyarakat dapat mandiri dalam berbagai iklim sosial yang terus berubah-ubah. Cipta, karya dan karsa itu disebut juga budaya. Kebudayaan bukan merupakan istilah baru, namun yang dimaksudkan dengan kebudayaan adalah semua pikiran, perilaku, tindakan, dan sikap hidup yang selalu dilakukan orang setiap harinya. Menurut Koentjaraningrat (dalam Rustanto,2005) pembudayaan atau dalam istilah Inggris dikenal dengan istilah ”Institusionalization” yaitu proses belajar yang dilalui setiap orang selama hidupnya untuk menyesuaikan diri di alam pikirannya serta sikapnya terhadap adat, sistem norma dan semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan dan masyarakatnnya.

Secara umum, kearifan lokal dianggap pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan pengertian-pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai tradisi yang mempunyai daya-guna untuk untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga secara universal yang didamba-damba oleh manusia. (dalam situs Departemen Sosial RI).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal merupakan seperangkat pengetahuan, nilai-nilai, perilaku, serta cara bersikap terhadap objek dan peristiwa tertentu di lingkunganya yang diakui kebaikan dan  kebenarannya oleh komunitas tersebut.

 Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Oleh karena bentuknya yang bermacam-macam dan ia hidup dalam aneka budaya masyarakat maka fungsinya menjadi bermacam-macam.

Jenis-jenis kearifan lokal, antara lain;
1.      Tata kelola,berkaitan dengan kemasyarakatan yang mengatur kelompok sosial (kades).
2.      Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.
3.      Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk melestarikan alam.
4.      Pemilihan tempat dan ruang.

Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain;
1.      Tekstual, contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder.
2.      Tangible, contohnya bangunan yang mencerminkan kearifan lokal.
3.      Candi borobodur, batik.

Kearifan lokal yang tidak berwujud;
• Petuah yang secara verbal, berbentuk nyanyian seperti balamut.



Contoh Kearifan Lokal di Indonesia

-          Rimba Kepungan Sialang (Melayu-Riau): Masyarakat Melayu mengenal pembagian hutan tanah yang terdiri dari tiga bagian, yakni tanah perladangan, rimba larangan, rimba simpanan (hak ulayat) dan rimba kepungan sialang.

-          Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, terdapat tradisi tana‘ ulen. Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan adat.

-          Masyarakat Undau Mau, Kalimantan Barat. Masyarakat ini mengembangkan kearifan lingkungan dalam pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi hutan dan memanfaatkannya. Perladangan dilakukan dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan mereka mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah lingkungan.

-          Tri Hita Karana (Bali): Tri Hita Karana, suatu konsep yang ada dalam kebudayaan Hindu-Bali yang berintikan keharmonisan hubungan antara Manusia-Tuhan, manusia-manusia, dan manusia-alam merupakan tiga penyebab kesejahteraan jasmani dan rohani. Ini berarti bahwa nilai keharmonisan hubungan antara manusia dengan lingkungan merupakan suatu kearifan ekologi pada masyarakat dan kebudayaan Bali.

-          Tanah Sebagai Ibu Kandung (Amungme-Papua Barat): Masyarakat Amungme yang hidup disekitar Tambagapura yang kini menjadi kawasan eksploitasi PT. Freeport Indonesia, mempercayai tanah sebagai ibu kandung atau mama. Kearifan budaya Amungme yang berpersepsi tanah sebagai mama, menjadi motivasi budaya bagi resisstensi warga Amungme terhadap penggalian gunung biji Erstberg dan Grassberg. Kedua gunung ini dipercaya sebagai kepala mama. Kasus Freeport merupakan suatu perlawanan budaya para tokoh adat Amungme yang tampil dengan pesan budaya “te aro neweak lako” (alam adalah aku) atau tanah dipandang sebagai bagian dari hidup manusia. Konsekuensi dari strukktur kepercayaan budaya tadi adalah ketika dampak pencemaran dari limbah PTFI, dalam bentuk pembuangan tailing ke dalam sungai Ajkwa dan Agawaghon dan semua anak sungai sekitarnya, menyebabkan rusaknya ekosistem dan budaya Amungme. Sebaliknya adanya pandangan bahwa tanah adalah mama atau bagian dari hidup manusia, menuntun prilaku pemanfaatan sumber daya alam, terutama tanah, secara hati-hati, tidak merusak dan tidak mencemari.

 

Kearifan Lokal Betawi (Cium Tangan)

Penduduk Indonesia terkenal ramah tamah dan sopan santun. Ini terbukti  dari salah satu budaya Betawi dengan kebiasaan atau budayanya yang mengutamakan pendidikan akhlak dan ramah tamah nya, contohnya saja cium tangan semua orang yang lebih tua dibandingkannya seperti kakek nenek, kedua orang tua, saudara, bahkan tetangga.Itu merupakan bentuk penghormatan terhadap orang-orang yang lebih tua.
sejak jaman nenek moyang kita sudah mengajarkan agar kita saling menghormati dan menghargai orang yang lebih tua umurnya dibandingkan diri kita.

Betawi pun sejak jaman dahulu sudah menerapkan hal ini. Mulai dari bapak atau ibu kita yang mencium tangan ke kakek nenek kita. Cium tangan Istri kepada suaminya adalah bentuk kasih sayang dan pengabdian. Cium tangan anak kepada Bapak ibunya adalah bentuk bakti dan penghormatan. Cium tangan saudara muda dengan saudara tuanya adalah bentuk persaudaraan yang sangat mesra.

            Hingga kita terbiasa untuk mencium tangan mereka, orang-orang yang lebih tua umurnya dibandingkan kita.
Bahkan dalam budaya betawi mengenal kebiasaan cium tangan kepada Gurunya sebagai bukti penghormatan terhadap ilmu yang dimiliki oleh Guru tersebut. Sampai-sampai orang betawi cium tangan kepada orang lain di luar garis keluarga sebagai penghormatan kepada orang tersebut.

Kebiasaan ini mencerminkan bahwa budaya Betawi sangat perhatian terhadap pendidikan moral (akhlak) sejak dini. 

            Mungkin ini semua terlihat hal sepele, tapi dampaknya sangat besar dan positif karena Budaya yang tinggi dan luhur adalah budaya yang di dalamnya termuat pendidikan moral (akhlak). Bahkan sejarah mencatat bahwa Misi Rasulullah diutus adalah memperbaiki akhlak manusia. Hal ini menjadi sangat penting dalam membangun kebudayaan Betawi yang sangat kita banggakan ini. Baik untuk membangun Intelektual orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.