conti Ordinary Girl: Mei 2012

Kamis, 03 Mei 2012

Bagaimana menggapai kebahagiaan dan ketenteraman dalam hidup


Setiap manusia, pasti ingin menggapai kedamaian, ketenteraman ketenangan dan kebahagiaan, tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan hal tersebut.  Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa kebahagiaan adalah suatu hal yang abstrak,  tidak bisa diukur dengan materi dan tidak bisa dibeli dengan uang. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan manusia dalam dirinya. Hati yang tenang, dada yang lapang dan tidak ada konflik batin, itulah kebahagiaan.

 Jika ada di antara kita yang bertanya  bagaimanakah cara untuk menjadi orang yang bahagia, maka Allah sudah memberikan jawabannya dengan firman-Nya, berikut ini : “Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha : 123-124)

Dan Allah SWT juga berfirman “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Namun yang mengherankan, kadang ada yang salah kaprah dalam mencari kebahagaian, yaitu dengan bersandar dan berharap pada mahluk.  Dalam kehidupan kita di dunia ini, khususnya dalam memenuhi apa yang menjadi hajat kebutuhan hidup kita, terkadang masih ada dari kita yang suka bergantung/bersandar dan berharap pada mahluk, karena itu, adas ebagian dari kita sering berusaha sekuat tenaga untuk mendapat simpati dari mahluk. Ini adalah kekeliruan yang sangat besar, karena menggantungkan harapan pada makhluk hanya akan menimbulkan kekecewaan saja.  Begitupun dalam hal cinta, bila kita terlalu bergantung dan berharap pada pasangan kita yang tidak lain hanyalah manusia biasa, tentunya suatu saat kita akan menemukan kekecewaan

 Karena pada dasarnya, mahluk/manusia yang kita jadikan tumpuan harapan, sebenarnya tidak punya kuasa apapun untuk dapat memenuhi harapan kita, tanpa ijin dari Allah. Karena hanya Allah-lah yang bisa membuat segalanya terjadi. Allah jugalah yang mengatur skenario dibalik segala peristiwa. Tidak ada satupun yang terjadi di dunia ini, yang lepas dari pengawasan dan pemantauan-Nya. Jadi seharusnya kita hanya menggantungkan segala harapan hanya kepada Allah SWT, yang mana jiwa kita ini ada dalam genggamannya-Nya.

Jangan pernah berharap kepada mahluk, seberapa hebatpun ia dimata kita. Karena, sehebat apapun, yang namanya mahluk, tidak akan pernah dapat memberikan pertolongan apapun kepada kita tanpa ijin Allah. Dan pada dasarnya, semua mahluk sama dengan kita, yaitu selalu berhajat memohon bantuan pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, makhluk itu sangat lemah dan tidak memiliki daya serta kekuatan apapun selain dari yang diberikan oleh Allah, dan mahluk hanyalah jalan pertolongan Allah untuk kita.

Bila bila kita telah benar-benar hanya bergantung kepada Allah. Kita akan menyadari, bahwa Allah SWT lah yang lebih berkuasa dari segala mahluk yang berkuasa. Kekuasaan Allah meliputi kekuasaan orang-orang yang berkuasa. Allah-lah yang menggenggam jiwa orang-orang yang berkuasa. Allah-lah yang menggenggam dunia dan akhirat. Jadi bila kita telah menyadari dan menerapkan keyakinan itu dalam hidup kita, percayalah, Allah SWT akan memberikan pertolongan dan perlindungan pada kita.  Kekuatan Allah lah yang akan menolong kita, karena Allah Maha Mengetahui, Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hidup kita, pekerjaan kita, lingkungan di sekitar kita, semua berada dalam pantauan Allah, dan Allah tidak akan pernah mensia-siakan keyakinan hamba-Nya  yang besandar pada-Nya.

Ketahuilah, tidak ada kekuatan apapun yang bisa menyaingi atau menandingi  Allah, jika seseorang telah benar2 bersandar hanya padaNya, maka ini akan menjadi suatu kekuatan yang dapat menyingkirkan harapan2 yang selama ini  sering hadir dalam pikiran manusia yang dengan atau tanpa disadari sering menjadi sadaran dalam hatinya, seperti harta kekayaan, pangkat dan status.

Ketahuilah, seorang yang paling beruntung dalam hidup ini,adalah orang yang  hanya bersandar penuh kepada Allah”. Dengan meyakini sepenuh hati bahwa memang hanya Allah lah yang menguasai mengatur, menggenggam, mengendalikan dan memiliki. segala-galanya,  dan benar2 sudah merapatkan dirinya dan bersandar pada Sang Maha Kuasa inilah, yang akan menghadapi hidup dengan serba mudah, dan semua itu karena ke-bersandaran dan pengharapannya yang total hanya kepada Allah.

Hingga apabila ia menemukan kesulitan apapun, akan tetap disyukurinya, karena ia yakin dengan kesulitan itu akan mengurangi beban dosa dan kesalahannya. Kesulitan dan kesusahan hidup bukan dianggap sebagai musibah yang dapat menyeretnya kepada kekufuran, tapi justru sebagai cubitan kasih sayang dari Allah dan sebagai peringatan agar hubungan dan komunikasinya dengan Allah tetap harmonis.  Dan inilah bentuk kecintaan dari Yang Maha segala kepada hambannya. Kecintaan itu diwujudkan dalam berbagai tindakanNya yang kadang terkesan menyulitkan seorang hamba, sebenarnya itulah cara yang paling baik dan pas untuk manusia. Musibah dan kesulitan2 yang kadang dihadirkanNya tujuannya untuk menyadarkan manusia dari  kelalaiannya.   Jadi bila sahabat2 ingin meraih hidup sakinah (meraih ketenteraman; ketenangan; kebahagiaan), maka bersandarlah hanya pada Allah.
03-05-2012. Hari ini adalah Hari Kamis, yap, Hari ini Hari yang mana aku berPuasa. Hari ini, banyak banget cobaan dari ALLAH, entah di Sekolah ataupun di Rumah. Dari sejak tadi Pagi pun sudah dapat Cobaan dari ALLAH, dan sampai sekarangpun masih. ya sebenarnya aku nulis ini hanya ingin mengungkapkan apa yang ada di Hati saja. Dari mulai nahan Nangis, di buat Emosi, Kesal, dan dimana itu aku harus berSabar dan anggap ini semua adalah cobaan dari ALLAH. dibalik itu semua pasti ada Hikmahnya kok. ya pokoknya di balik suatu Masalah atau Musibah pasti ada Hikmahnya. kalaupun ada yang bilang "Nggak Ada", mungkin Orang itu belum tau apa Hikmahnya dibalik Masalah-nya senang