conti Ordinary Girl

Sabtu, 03 Mei 2014

Aku pernah. Aku pernah menangis karena sakit, menangis karena kecewa, menangis karena sedih, menangis karena rindu tak tertahan dan adapula menangis karena terlalu bahagia ☺
Kali ini yang ku rasa, aku menangis karena rindu yang tak tertahan.

Air mata rindu..
Hm entahlah sudah berapa kali aku sering menangis di saat merindukan seseorang.

Air mata identik dengan lemah. Ya, lemah. Aku tak mau dibilang lemah, aku tak mau terlihat lemah dan aku tak mau dilemahkan oleh rindu. Ada saatnya meneteskan air mata karena rindu, namun ada saatnya juga harus menguatkan diri :)

Ada saatnya semua harus diakhiri,
Perasaan cinta yang terlalu dalam
Ketika batin tak sanggup lagi memendam
Mungkin hanya tangis air mata yang bisa menjelaskan.

Tidak perlu dikatakan, tetapi cukup dirasakan.
Mungkin inilah saatnya aku merindukanmu dalam diam.
Hati yang berbicara walau raga mungkin tak bertemu.
Aku terlalu naif untuk mengakui bahwa aku rindu kita. Seperti sekarang.. Aku rindu kamu dan kita.

When you miss someone, but you can't do anything about it :) Sakit memang rasanya jika rasa kangen yang lebih lebih itu tak bisa ditebus langsung dengan pertemuan. Rindu ini selalu saja mengusikku.

Sejak 2 hari ini aku mempimpikan kamu, ya kamu. Apakah kamu merasakan bahwa di sini aku merindukanmu? Kenapa kamu selalu datang mengganggu mimpiku (?) Haha, why do i miss you so badly???!

Hm, entahlah.

Aku menyadari bahwa kita semakin jauh. Tiada kabar, tiada saling sapa.
Aku di sini menunggumu, mengemis waktumu. Tidakkah kau menyadari itu?
Tak inginkah kau sekedar memberikan kabar tanpa aku yang meminta, tanpa aku yang harus menghubungimu terlebih dahulu??
Aku merasakan semakin hari kita semakin jauh dan bahkan untuk tau keadaanmu saja pun sulit.

Yea, inilah hidup. Hidup ini memang penuh misteri, teka-taki terus mengajak kita bermain bersamanya.
Akan ada saatnya dimana kamu rindu pada suatu masa, namun kamu sadar masa itu hanya menghalangi langkahmu. Sebut saja, “masa lalu”.

Ada saatnya dimana kita sangat kesal dan masih menyimpan puing amarah, tetapi di detik itu juga kamu menebarkan senyuman.

Akan ada saatnya dimana hal-hal kecil yang dirindukan itu hilang dan pada sampai akhirnya kita menjadi terbiasa dengan ketiadaannya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar