Nama
: Chairunnisa
NPM
: 11513863
Kelas
: 3PA04
PSIKOLOGI
MANAJEMEN
(
MEMPENGARUHI PERILAKU )
1.
Definisi
Pengaruh
Dampak sangat
berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang
menganggap bahwa antara dampak dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya
beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah dampak dan
pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya
merupakan kosep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari
suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan
terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan
yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang
ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya. Sedang
menurut Wiryanto pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam
masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan
aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
Menurut beberapa tokoh,
antara lain:
a. Menurut
Poerwordaminto (dalam Kurniawati)
Pengaruh berarti “daya yang ada
atau timbul dari suatu lorong, benda atau sebagainya”. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang.”
b. Menurut
Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan
yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk
mengambil keputusan.
c. Menurut M. Suyanto
Pengaruh merupakan nilai kualitas
suatu iklan melalui media tertentu.
d. Menurut
Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe
kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
e. Menurut
Ertram Johannes Otto
Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari
kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
f. Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal
maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan,
inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
g. Uwe
Becker
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan
kekuasaaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan
kepentingan.
2.
Kunci-Kunci
Perubahan Perilaku
Perubahan merupakan
peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah
adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik.
Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari
adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja,
tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di
masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang,
adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga
titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu,
karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik
manusia.
Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku :
a. Fokus
kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku
bukan merubah karakter atau sifat seseorang).
Perilaku yang dirubah
disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang
tidak/kurang dimiliki oleh orang
b. Prosedurnya
didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral.
Perubahan perilaku
adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian
eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
c. Penekanannya
kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan.
Perubahan perilaku
meliputi asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai
hubungan fungsional dengan perilaku
d. Treatment
dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994).
Perubahan perilaku akan
lebih efektif apabila dikembangkan oleh
orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target
perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan
perilaku
e. Pengukuran
perubahan perilaku.
Melakukan pengukuran
sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku.
Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah perubahan
perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
f. Mengabaikan
peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku.
Penekanan perubahan
perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab
perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
g. Menolak
hipotetis yang mendasari penyebab perilaku.
Skiner (1974)
menjelaskan bahwa dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah
dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
3.
Model
mempengaruhi orang Lain
a. Logical
Argument
yaitu penyampaian ajakan
menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal ini telah
disinggung oleh komponen data.
b. Psychological
atau Emotional Argument
yaitu pendekatan ajakan menggunakan
efek emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan,
lucu dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan
pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang
biasanya membuat kita muak, marah,
menjenuhkan, itu termasuk
pendekatan Psychological Argument dengan
efek emosi yang negatif.
c. Argument
Based On Credibility
yaitu ajakan atau arahan yang akan
diikuti oleh comunnicate atau audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas
sebagai pakar dalam bidang tersebut.
4.
Wewenang
dan peran wewenang dalam manajemen
Wewenang merupakan
kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power). Wewenang (authority)
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. wewenang dan
kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai
tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung
juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu
menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan
bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Peran wewenang dalam
manajemen.
a. Wewenang
lini (Linie authority)
yaitu wewenang yang mengalir secara
vertikal. Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh
pemimpin kepada staf yang menerimanya.
b. Wewenang
staf (Staf authority)
yaitu wewenang yang mengalir ke
samping yaitu wewenang yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu
melancarkan tugas staf yang diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan
karena ada spesialisasi adanya tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi
staf seperti pengawasan, pelayanan kepada staf, atau penasihat.
Daftar Pustaka
Edgar, H Schein. (1991). Psikologi Organisasi. Jakarta.
Pustaka Binaman Pressindo.
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan
Organisasi. Jakarta. Universitas Indonesia
Sarwono, S.W. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Balai
Pustaka
Cholisin, M. Si dkk. 2006. Dasar-dasarIlmuPolitik.
Yogyakarta : FISE UNY
Nasikun. (1993). Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Kurniawati,Endah.(2010).Pengaruh penggunaan telepon genggam
terhadap prestasi belajar siswa
kelas VI sekolah dasar negeri Jombor 01
Bendosari Sukoharjo tahun pelajaran
2010-2011.Proposal penelitian (tidak diterbitkan).Surakarta: Fakultas
Pendidikan Agama Islam Yayasan Perguruan Tinggi Islam Surakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar