Assalamu alaikum.
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga baik-baik saja :)
Hm, waktu berjalan begitu cepat..
Bagi orang-orang yang menikmati hidup, tentu waktu akan terasa cepat berakhir. Sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak senang dengan hidupnya, waktu akan berjalan sangat lambat. Itu dibaratkan seperti orang yang bahagia saat kedatangan tamu dan sedih saat tamunya pulang pasti mencintai si tamu. Sebaliknya orang yang sedih saat kedatangan tamu dan bahagia saat tamunya pulang, pasti tidak menyenangi si tamu.
Ohiya, saking asyiknya beraktivitas, nggak terasa sekarang sudah tanggal 29 Ramadhan. "Perasaan baru saja kemarin mulai tarawih yang pertama, sekarang sudah tarawih yang terakhir..", Mungkin kata-kata itu masih terucap di antara kita, betul nggak? Waktu berjalan begitu cepat, begitu juga dengan Ramadhan yang akan berakhir dalam hitungan hari.
Tamu Agung yang dianugerahkan ALLAH bagi orang-orang yang beriman itu akan meninggalkan kita. Semoga ALLAH SWT senantiasa membantu kita menata hati untuk selalu cenderung pada hidayahnya bukan malah berbangga saat kesempatan emas untuk memperbanyak amal telah usai..
Rasanya baru kemarin saya bertekad untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lail, iya baru kemarin. Berakhirnya bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini bisa jadi menimbulkan dilema tersendiri bagi seorang Muslim, kenapa begitu? Karena dengan berakhirnya Ramadhan, hati seorang Muslim akan bercampur antara perasaan senang dan sedih. Senangnya kenapa? Karena sebentar lagi akan tiba hari kemenangan di mana seluruh umat Muslim sedunia merayakan kemenangan melawan hawa nafsu dan kembali ke fitri (suci; seperti orang yang dibersihkan dosanya, seperti kertas putih yang belum ada noda); Idul Fitri. Sedihnya kenapa? Karena akan kehilangan hari-hari di mana amal shalih dilipatgandakan, sedih karena bulan ampunan akan berakhir, sedih karena hari-hari doa dikabulkan akan berakhir, sedih karena aku masih merasa belum sempurna dalam menjalankan ibadah yang dianjurkan di bulan yang penuh berkah ini. Di Ramadhan tahun ini, aku terlalu sibuk dengan urusan dunia, dan berbagai macam kesedihan lainnya.
Sedih, ya saya selalu sedih di saat Ramadhan akan berakhir. Aku masih belum siap untuk meninggalkan Ramadhan ini. Yaa Rabb..
Setiap awal pasti ada akhir. Ramadhan yang kita rindukan kedatangannya pun telah datang, namun kedatangannya pun akan segera berakhir dengan kepergiannya. Yaa, Ramadhan sebentar lagi engkau akan berakhir..
Alangkah rindunya hati akan keberkahan bulan yang penuh dan begitu istimewa.
Bulan ketika pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, Masya Allah! Ketika syaitan dibelenggu.
Ketika amalan Ibadah, ALLAH lipat gandakan, serta bulan yang penuh rahmat dan ampunan ALLAH, Subhanallah..
Semua alam menangis akan berangkatnya Ramadhan. Bukan hanya manusia yang menangis, tetapi juga langit dan bumi serta malaikat pun ikut MENANGIS..
ALLAH, ALLAH tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah aku masih diikutsertakan pada Ramadhan tahun depan atau telah tertidur dibawah tumpukan tanah..
1 bulan yang telah kita lalui bersama hari-hari yang indah, yang setiap harinya di isi dengan cinta dan kenangan manis dalam ibadah dan ketundukan kepada ALLAH yang maha segala-segala Nya.
Tidak ada cinta kepada sang Maha Pencipta, kecuali saat-saat ramadhan lah yang menumbuhkannya.
Dengan berakhirnya Ramadhan, maka berakhir pula "peperangan" melawan hawa nafsu yang membelenggu jiwa selama satu bulan ini. Namun asyiknya "peperangan" ini tidak akan kita rasakan kelebihan berkahnya di sebelas bulan yang akan datang. Tetapi harus diingat, jangan sampai Ramadhan berakhir kita malah kembali melakukan maksiat-maksiat seperti sebelum Ramadhan. Kita berharap dengan adanya Ramadhan ini bisa menjadi "kotak perubahan" Muslim menjadi lebih baik dari sebelumnya yang siap menghadapi berbagai macam rintangan berupa nafsu keburukan untuk sebelas bulan yang akan datang.
Kini, kami adalah Alumnus Ramadhan. Semoga jiwa kami menjadi jiwa-jiwa yang akan terus bersemangat untuk meneruskan apa-apa yang kami lakukan selama Ramadhan, menjadi manusia yang menjadikan hari-hari di sebelas bulan esok adalah hari-hari yang berkualitas ibadah dan bersikap yang sama dengan menjaga agar tetap stabil, dan terus-menerus berusaha tetap menstabilkan kualitas ketaqwaan saya kepada ALLAH sampai kemudian ALLAH menakdirkan untuk bertemu kembali pada Ramadhan berikutnya.
Di penghujung bulan Ramadhan ini, hanyalah ampunan dan pembebasan dari siksa neraka yang kami harapkan dari ALLAH yang Maha Pengampun.. Kami pun berharap semoga ALLAH menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan, walaupun kami rasa amalan kami begitu sedikit dan begitu banyak kekurangan di dalamnya.
Semoga kami menjadi Alumnus Ramadhan yang menerapkan ihsan yang merasa terus menerus diawasi oleh ALLAH dalam setiap helaan nafas, dan sadar bahwa bumi ini akan menjadi saksi atas semua perbuatan yang kita lakukan di muka bumi ALLAH, kemudian tetap menghidupkan malam-malamnya dengan qiyamul lail, merasakan kembali kenikmatan berbuka dengan menghidupkan puasa-puasa sunnah yakni puasa yaumul bidh (puasa tanggal 13, 14 dan 15 bulan Hijriyah), puasa senin kamis atau bahkan puasa daud :)
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga baik-baik saja :)
Hm, waktu berjalan begitu cepat..
Bagi orang-orang yang menikmati hidup, tentu waktu akan terasa cepat berakhir. Sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak senang dengan hidupnya, waktu akan berjalan sangat lambat. Itu dibaratkan seperti orang yang bahagia saat kedatangan tamu dan sedih saat tamunya pulang pasti mencintai si tamu. Sebaliknya orang yang sedih saat kedatangan tamu dan bahagia saat tamunya pulang, pasti tidak menyenangi si tamu.
Ohiya, saking asyiknya beraktivitas, nggak terasa sekarang sudah tanggal 29 Ramadhan. "Perasaan baru saja kemarin mulai tarawih yang pertama, sekarang sudah tarawih yang terakhir..", Mungkin kata-kata itu masih terucap di antara kita, betul nggak? Waktu berjalan begitu cepat, begitu juga dengan Ramadhan yang akan berakhir dalam hitungan hari.
Tamu Agung yang dianugerahkan ALLAH bagi orang-orang yang beriman itu akan meninggalkan kita. Semoga ALLAH SWT senantiasa membantu kita menata hati untuk selalu cenderung pada hidayahnya bukan malah berbangga saat kesempatan emas untuk memperbanyak amal telah usai..
Rasanya baru kemarin saya bertekad untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lail, iya baru kemarin. Berakhirnya bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan ini bisa jadi menimbulkan dilema tersendiri bagi seorang Muslim, kenapa begitu? Karena dengan berakhirnya Ramadhan, hati seorang Muslim akan bercampur antara perasaan senang dan sedih. Senangnya kenapa? Karena sebentar lagi akan tiba hari kemenangan di mana seluruh umat Muslim sedunia merayakan kemenangan melawan hawa nafsu dan kembali ke fitri (suci; seperti orang yang dibersihkan dosanya, seperti kertas putih yang belum ada noda); Idul Fitri. Sedihnya kenapa? Karena akan kehilangan hari-hari di mana amal shalih dilipatgandakan, sedih karena bulan ampunan akan berakhir, sedih karena hari-hari doa dikabulkan akan berakhir, sedih karena aku masih merasa belum sempurna dalam menjalankan ibadah yang dianjurkan di bulan yang penuh berkah ini. Di Ramadhan tahun ini, aku terlalu sibuk dengan urusan dunia, dan berbagai macam kesedihan lainnya.
Sedih, ya saya selalu sedih di saat Ramadhan akan berakhir. Aku masih belum siap untuk meninggalkan Ramadhan ini. Yaa Rabb..
Setiap awal pasti ada akhir. Ramadhan yang kita rindukan kedatangannya pun telah datang, namun kedatangannya pun akan segera berakhir dengan kepergiannya. Yaa, Ramadhan sebentar lagi engkau akan berakhir..
Alangkah rindunya hati akan keberkahan bulan yang penuh dan begitu istimewa.
Bulan ketika pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, Masya Allah! Ketika syaitan dibelenggu.
Ketika amalan Ibadah, ALLAH lipat gandakan, serta bulan yang penuh rahmat dan ampunan ALLAH, Subhanallah..
Semua alam menangis akan berangkatnya Ramadhan. Bukan hanya manusia yang menangis, tetapi juga langit dan bumi serta malaikat pun ikut MENANGIS..
ALLAH, ALLAH tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah aku masih diikutsertakan pada Ramadhan tahun depan atau telah tertidur dibawah tumpukan tanah..
1 bulan yang telah kita lalui bersama hari-hari yang indah, yang setiap harinya di isi dengan cinta dan kenangan manis dalam ibadah dan ketundukan kepada ALLAH yang maha segala-segala Nya.
Tidak ada cinta kepada sang Maha Pencipta, kecuali saat-saat ramadhan lah yang menumbuhkannya.
Dengan berakhirnya Ramadhan, maka berakhir pula "peperangan" melawan hawa nafsu yang membelenggu jiwa selama satu bulan ini. Namun asyiknya "peperangan" ini tidak akan kita rasakan kelebihan berkahnya di sebelas bulan yang akan datang. Tetapi harus diingat, jangan sampai Ramadhan berakhir kita malah kembali melakukan maksiat-maksiat seperti sebelum Ramadhan. Kita berharap dengan adanya Ramadhan ini bisa menjadi "kotak perubahan" Muslim menjadi lebih baik dari sebelumnya yang siap menghadapi berbagai macam rintangan berupa nafsu keburukan untuk sebelas bulan yang akan datang.
Kini, kami adalah Alumnus Ramadhan. Semoga jiwa kami menjadi jiwa-jiwa yang akan terus bersemangat untuk meneruskan apa-apa yang kami lakukan selama Ramadhan, menjadi manusia yang menjadikan hari-hari di sebelas bulan esok adalah hari-hari yang berkualitas ibadah dan bersikap yang sama dengan menjaga agar tetap stabil, dan terus-menerus berusaha tetap menstabilkan kualitas ketaqwaan saya kepada ALLAH sampai kemudian ALLAH menakdirkan untuk bertemu kembali pada Ramadhan berikutnya.
Di penghujung bulan Ramadhan ini, hanyalah ampunan dan pembebasan dari siksa neraka yang kami harapkan dari ALLAH yang Maha Pengampun.. Kami pun berharap semoga ALLAH menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan, walaupun kami rasa amalan kami begitu sedikit dan begitu banyak kekurangan di dalamnya.
Semoga kami menjadi Alumnus Ramadhan yang menerapkan ihsan yang merasa terus menerus diawasi oleh ALLAH dalam setiap helaan nafas, dan sadar bahwa bumi ini akan menjadi saksi atas semua perbuatan yang kita lakukan di muka bumi ALLAH, kemudian tetap menghidupkan malam-malamnya dengan qiyamul lail, merasakan kembali kenikmatan berbuka dengan menghidupkan puasa-puasa sunnah yakni puasa yaumul bidh (puasa tanggal 13, 14 dan 15 bulan Hijriyah), puasa senin kamis atau bahkan puasa daud :)
Selamat tinggal Ramadhan..
Semoga kita mampu menjadi Alumnus Ramadhan yang baik, menjadi hamba yang lebih baik lagi dimata ALLAH, bukan dimata yang lain.
Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga ALLAH menerima amalan kami dan amalan kalian).
Semoga ALLAH menjadikan kita sebagai insan yang selalu ber-istiqomah dalam menjalankan ibadah selepas bulan Ramadhan.
Aamiin, in shaa ALLAH..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar